Sabtu, 14 Agustus 2010

Teh Hitam (Black Tea) Sidamanik

Teh Sidamanik
(Black Tea)
“Hidup Sehat Dengan Teh Hitam Sidamanik”


“Dari dataran tinggi sidamanik kami menawarkan produk minuman teh alami yang berasal dari pucuk daun teh berkualitas yang berkhasiat untuk kesehatan Anda...” 


Teh Damanik adalah yang teh hitam yang berasal dari pucuk daun teh berkualitas, diolah dan diproses secara canggih dan higienis menjadi teh hitam, berkualitas ekspor, bermanfaat besar untuk membantu proses penyembuhan penyakit, khususnya diabetes, jantung koroner, stroke, darah tinggi, kanker hati, jika diminum secara tepat dan setiap hari.

PENTING !!
“Untuk mendapatkan Khasiat yang maksimal dari Teh Sidamanik”
Untuk mendapatkan khasiat yang maksimal dari Teh Sidamanik, maka cara menyeduhnya haruslah benar.

Cara menyeduh teh yang benar :
Tuangkan air panas dengan suhu 70°C kedalam cangkir (+200cc air), selanjutnya taburkan Teh Sidamanik sebanyak 1 sendok teh, diamkan sekitar 9 - 15 menit agar katekin yang terdapat dalam teh keluar/larut.
Aduk teh sebelum diminum, teh diminum pada suhu sekitar 38°C, disarankan teh di kumur-kumur didalam mulut untuk membersihkan gigi dan melegakan tenggorokan sebelum ditelan, dapat tambahkan gula atau jeruk nipis sesuai dengan selera Anda.


Produk-Produk Teh Sidamanik

Kami persembahkan produk-produk Teh Sidamanik untuk kualitas kesehatan Anda:

1. Teh Hitam (Black Tea) Sidamanik (Isi: 200 g)

Teh hitam dengan proses kualitas ekspor sehingga menghasilkan aroma dan rasa teh murni asli yang berasal dari pucuk daun teh dari perkebunan teh di daerah Sidamanik., Sumatera Utara, Indonesia.

Daftar Harga Produk Teh Sidamanik

Berikut daftar harga produk-produk Teh Sidamanik:

1. Teh Hitam (Black Tea) Sidamanik



Isi: 200 g; Harga: IDR. 15.000,- / Perdus

Dicari Agen Mitra Teh Sidamanik

Dalam rangka pengembangan pemasaran kami di seluruh wilayah pulau Jawa - Indonesia. Kami membuka peluang yang sebesar-besanya kepada siapapun dan di manapun anda berada di seluruh wilayah pulau Jawa - Indonesia untuk menjadi Agen Mitra produk Teh Sidamanik.

Sebuah peluang usaha mandiri yang tidak membutuhkan modal besar namun bisa menghasilkan pendapatan yang besar jika dijalankan dengan baik.

Informasi & Pemesanan

Informasi dan pemesanan produk-produk Teh Hitam Sidamanik,  
Hubungi kami sekarang juga:
CP:Teh Hitam Sidamanik
(+62) 812 8 999 0910
Melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia 
(barang tidak sampai/terlambat, GARANSI UANG KEMBALI 100%).

Teh Hitam, Peredam Penyakit Jantung, Kanker dan Diabetes

Penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, darah tinggi serta kanker hati sekarang masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Belakangan, penyakit tersebut tak hanya menyerang orang lanjut usia karena faktor degeneratif tapi usia produktif.
Indonesia pun dikenal sebagai negara dengan pengidap diabetes nomor empat terbnyak di dunia. Usia penderita diabetes pun makin merentang ke bawah dengan usia 25-45 tahun. Sementara sepuluh tahun lalu pasien diabetes rata-rata mereka yang berusia 50 tahun ke aras.

Salah satu penyebab dari munculnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan. Radikal bebas dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh kita. Kondisi ini menstimulus percepatan proses penuaan, penghancuran lever dan menyebabkan penyakit papan atas lainnya seperti penyakit jantung dan kanker.

Setelah kemajuan industri, dan makin tingginya peluang terkena penyakit tersebut, orang-orang beralih ke pengobatan pencegahan, berupa minuman dari bahan natural. Salah satunya adalah mengkonsumsi minuman yang mengandung zat alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti teh hitam atau black tea.

Khasiat teh hitam diungkap Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr. Ali Khomsan MS dan ahli kesehatan jantung dr. Mohammad Taufik Spj. ''Memang benar teh hitam atau black tea mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah,'' papar Prof Dr Ali Khomsan MS.

Lebih lanjut Ali Khomsan menjelaskan, dari berbagai referensi, diketahui bahwa black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat kita, cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi risiko-risiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner.

''Teh hitam atau black tea dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi,'' katanya.
Salah seorang pakar kesehatan jantung dari Kota Hujan Bogor, Dr H.Mohammad Taufik Sp.J mendukung pendapat Prof Dr Ali Khomsan yang menyebutkan black tea bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan stroke.

Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat black tea bagi kesehatan. 

Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema ''Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner'' yang diadakan di Aula RSJHK Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut hasil penelitian tersebut, Katekin--zat yang disebut dapat melawan penyakit degeneratif--ternyata berupa senyawa Theaflavin. Senyawa ini merupakan antioksidan, antikanker, antimutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa Theaflavin dalam teh hitam jumlahnya cukup signifikan.
Secara sederhana antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis. Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial.

Kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas sudah tidak dapat dipungkiri lagi kesahihannya. Kemampuan theaflavin sebagai antioksidan ternyata tidak cukup sampai di situ. Aktivitasnya sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) ternyata menunjukkan hal yang menakjubkan.

Dalam seduhan teh hitam, Theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara itu Thearubigin dan Theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat. Untuk hal rasa, bersama-sama Kafein, Theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar.
Penelitian di Belanda menyimpulkan bahwa kebiasaan minum teh hitam atau black tea dapat mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita. Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 %, dan jika minum empat cangkir dapat mencapai 69 %.

Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 % pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam. Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktifitas insulin.

Penelitian yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat yang telah dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam meningkatkan aktifitas insulin melebihi dari teh hijau maupun teh Oolong.

Menurut Mohammad Taufik, biasanya, para ahli kesehatan akan mempublikasikan hasil penelitiannya, setelah beberapa kali melakukan penelitian. Bila hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang sama, baru penelitian tersebut dipublikasikan. Namun bila baru satu kali penelitian, hasilnya belum akan dipublikasikan.
"Kalau penelitian itu baru sekali kami lakukan tidak mungkin kami mempublikasikannya. Biasanya penelitian yang telah dipublikasikan adalah penelitian yang telah berulang-ulang," kata dokter sepesialis jantung ini.

Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu teh hitam (fermentasi atau oksimatis, kependekan dari Oksidasi ensimatis), teh Oolong dan teh hijau. Konsekuensi logis dari perbedaan proses tersebut, menyebabkan lahirnya perbedaan produk teh baik secara fisik maupun kimia.
Secara kimia, perbedaan yang paling menonjol adalah perbedaan kandungan komposisi senyawa Polyfenol. Pada proses pengolahan teh hitam, dan teh Oolong, sebagian Katekin berubah menjadi Theaflavin, Thearubigin, dan Theanaphtoquinone. Meski tidak sepopuler nenek moyangnya (Katekin), Theaflavin sudah banyak dipelajari oleh sejumlah peneliti. (osa/ri)

Red: Republika Newsroom

Teh Hitam Untuk Pengendalian Diabetes

Ditulis Oleh Rohayati Suprihatini  

Teh merupakan salah satu minuman yang terpopuler di dunia karena selain nikmat sekaligus sangat bermanfaat untuk kesehatan. Kombinasi antara kenikmatan dan kesehatan itulah yang menjadikan teh hitam memiliki daya saing kuat dibandingkan minuman kesegaran lainnya.
Dari hasil penelitian, paling tidak, terdapat lima manfaat dasar dari minum teh terhadap kesehatan yaitu:
  1. Teh akan meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker;
  2. Teh mencegah timbulnya penyakit karena dapat mengendalikan diabetes dan tekanan darah tinggi;
  3. Teh membantu penyembuhan penyakit, misalnya mencegah peningkatan kolesterol darah;
  4. Teh dapat mengatur gerak fisik tubuh dengan mengaktifkan sistem saraf karena kandungan kafeinnya;
  5. Katekin pada teh merupakan anti oksidan kuat yang dapat menghambat proses penuaan (Oguni, 1996 dan Bambang, K., 2000).
Diantara berbagai jenis teh di dunia yang secara garis besar terdiri dari teh hitam, teh hijau dan teh Oolong (teh semi fermentasi), ternyata teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak diminum oleh bangsa-bangsa di dunia. Dari jumlah konsumsi teh dunia pada tahun 2007 sebesar 3,4 juta ton, ternyata konsumsi teh hitamnya mencapai 69% dari total konsumsi teh dunia. Kondisi ini terkait dengan rasa dan aroma dari teh hitam yang lebih menarik yang terbentuk selama proses oksidasi enzimatik pada proses pengolahan teh hitam. Pada teh hitam selain mengandung katekin sebagaimana terkandung pada teh hijau, juga mengandung theaflavin (TF) dan thearubigin (TR) sebagai hasil dari proses oksidasi enzimatik yang juga merupakan suatu anti oksidan kuat yang memiliki manfaat khusus bagi kesehatan.


Pengaruh katekin pada teh adalah dapat menurunkan penyerapan lipida dalam darah, mengurangi kolesterol yang berlebihan dalam darah dan mencegah oksidasi lipida. Katekin juga menghambat kerja enzim hipertensi dalam plasma yang akan mencegah peningkan tekanan darah yang terlalu tinggi. Dengan demikian, katekin akan menjaga saluran darah tetap berfungsi dengan baik, sehingga dapat mencegah terjadinya cerebro-cardiovasculair (Hara, 1996).
Demikian pula studi tentang pengaruh anti mutagenic dan anti carciogenic dari teh telah banyak dilaporkan. Teh dengan komponen-komponennya tidak hanya menghambat daya mutagenisitas pada spektrum luas dari senyawa-senyawa karsinogen seperti BaP, aflatoxin, BI, NUU, AAF dan 3 UCA, tetapi juga menghambat daya mutagenisitas campuran-campuran yang belum diketahui secara pasti seperti endapan uap rokok, tir arang, ekstrak ikan goreng dan bahkan sinar X (Han Chi, 1996). Seluruh hasilnya menunjukkan bahwa teh dan komponennya berpengaruh menghambat secara nyata pada begitu banyak macam model penelitian kanker pada binatang. Komponen utama pada teh yang berdaya mencegah kanker adalah EGCG (epigalocatechin galat), ECG (epicatechin galat) dari grup katekin.

Konsumsi teh hitam mencapai 69% dari total konsumsi teh dunia


Grafik Konsumsi Teh

 Diantara sekian banyak manfaat teh bagi kesehatan, yang paling banyak dipublikasikan adalah manfaatnya untuk mencegah dan mengendalikan kanker, tekanan darah tinggi dan kesehatan jantung. Manfaat teh lainnya khususnya teh hitam yang sangat penting untuk mengendalikan diabetes belum banyak diketahui. Salah satu hasil penelitian yang meyakinkan adalah hasil penelitian Wang dongfeng (1996) tentang manfaat teh dalam mengobati diabetes. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kadar polysacharida (CTPS) pada teh berpengaruh nyata terhadap pengurangan gula darah dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dalam hal ini polysacharida pada teh memiliki karakeristik sebagai berikut (1) berberat molekul 107000, (2) dapat terdegradasi pada PH antara 5,0 – 7,0, (3) larut dalam air panas dan (4) tidak larut dalam pelarut organik.
Pada manusia sehat, teh hitam mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan meningkatkan kadar insulin, sehingga mampu mencegah terjadinya penyakit diabetes pada orang yang beresiko tinggi terkena diabetes baik akibat faktor genetis maupun pola hidup khususnya pola makan.
Penelitian terbaru tentang manfaat minum teh hitam untuk mengendalikan diabetes muncul pada bulan Februari 2008 yang diterbitkan pada Aging Cell Journal. Studi tersebut dipimpin oleh Graham Rena, Neurosciences Institute, Ninewells Hospital and Medical School, University of Dundee, Dundee, Scotland. Hasil studi yang mencengangkan dunia kesehatan tersebut menyebutkan bahwa theaflavins dan thearubigin dari teh hitam dapat meniru kerja dari insulin dalam mengendalikan diabetes. Terdapat tiga jenis theflavin yang diidentifikasi meniru kerja insulin tersebut yaitu theaflavin 3-O-gallate, theaflavin 3'-O-gallate, theaflavin 3,3'di-O-gallate.
Tentu saja hasil studi tersebut sangat disambut baik oleh masyarakat penderita diabetes dan masyarakat yang beresiko tinggi terkena diabetes. Hal ini tentu saja terkait dengan penghematan pengeluaran yang sangat significant apabila dibandingkan dengan menggunakan ketergantungan pada obat diabetes yang cukup mahal. Dengan minum teh hitam, selain lebih murah juga rasa dan aromanya lebih nikmat. Dengan kata lain, kenikmatan minum teh hitam tersebut akan bertambah dengan adanya uang tambahan di saku dari penghematan dalam pengeluaran obat diabetes tersebut. Sehat, hemat dan nikmat, itulah yang diinginkan kita semua.

Sumber: Pusat Penelitian Teh Dan Kina
http://www.ritc.or.id/berita/teh-hitam-untuk-pengendalian-diabetes.html